Ironi Dimensi Tiga

Semenjak senja merutuk laut yang terbenam, dunia terasa malam
Melarung harap dan perapian yang berantah
Hati yang terkikis belaian yang begitu kelam
Pikiran yang hampir menggali senyata gundah

Dimensi tiga beranjak dan bicara
Pada deru air hujan yang terasa gurih
Resah mulai mengeja rumitnya aksara
Meramu sajak tipis yang gagal diraih

Pada resah aku sampaikan cerita yang mengaum
Sekelumit yang terus menyayat paras
Menggamit asam seujung jarum
Sedetik melambung beku mengeras

Ironi menjemputku saat semesta memejam
Melarang siapa dan apa untuk menatap
Hanya sedetik tapi kurasa sejam
Secicip pertanda seagung harap.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulacino; makna yang manusiawi.

Sederhana

Tentang Jarak