Ruang
Kekhawatiran dalam memberikan ruang lebih untuk orang lain adalah, ketika dia merasa terbiasa tanpa kehadiran kita.
Kadang, semua yang berjalan konstan tiap hari, itu-itu saja, sama, membuat rasa jenuh dan bosan datang. Mengapa begini-begini terus? Mengapa tidak ada kemajuan?
Lalu, ku putuskan untuk bertanya. "Kau mau menyelesaikan ini dengan kita berdiskusi, atau aku memberikanku ruang agar kau bisa lebih leluasa sebentar?" Dia menjawab "Sepertinya aku butuh ruang.." and here we are.
Rasanya seperti ini. Tiap hari kami berkomunikasi, walau tak intens tapi selalu ada saat dimana kita rutin saling mengabari. Lalu lambat laun, makin jarang, dan makin bingung harus membalas bagaimana. Dan semakin berjalan, makin tidak jelas.
Dan sekarang, ketika aku memutuskan untuk memberikan dia ruang, aku khawatir. Aku khawatir jika dia merasa terbiasa tanpa aku. Aku takut jika dia mencari kebahagiaan lain tanpa melibatkanku. Aku khawatir dia menjadi lupa.. bahwa ada aku. Serumit itu..
Komentar
Posting Komentar