Curhatal (Part 2)
Assalamualaikum. Halo.. Mau curhat lagi, hehe.
Hari ini tepat seminggu aku nggak di chat.. You knowlah..
Aku sedih, ya nggak sedih banget, sih. Agak gelisah aja. Aku ya merasa benar-benar nggak dianggap sama dia. I'm not his priority, sometimes..
Aku berpikir, aku harus dewasa. Dia disana nggak senang-senang, dia kerja. Aku mikir dia sibuk yang benar-benar sibuk banget, jadinya nggak sempat ngabarin aku. Tapi aku ya mikir, manusia dalam seminggu tidak mungkin 100% waktunya habis untuk kerja. Pasti ada waktu luang, pasti ada waktu istirahat dan menghibur diri. But he did'nt. Aku nggak tau.
Seriously? Aku ini benar-benar, Ya Allah.. ngerti nggak sih? Aku ini galau, benar-benar kayak anak SMA yang galau gara-gara nggak dikabarin sama pacarnya seharian! Mending pacarnya.. Aku? Aku nggak pacaran pula sama si dia. Lebih bodoh kan?
Aku nggak tahu.. aku merasa sedih dan bodoh aja. Aku udah 20 tahun, tapi aku belum bisa mengendalikan perasaanku sendiri. Aku nggak bisa lupa sama perkataannya di telepon malam itu..
"Eh, ntar kita melihara kuda aja, yuk. Kan keren kalau berangkat kerja naik kuda.."
"Lho, aku gini ini ya buat siapa? Buat kamu. Emang harga rumah itu murah? Nggak kan?"
"Ya kamu nanti jadi dokter gigi aja disini (re: Kalimantan) nemenin aku. Disini banyak sekali orang-orang yang lebih butuh dibanding di kota.."
"Ya kalau kamu nggak mau ikut aku, aku yang di jawa, deh. Tapi kamu harus terima ya kalau aku jadi kuli bangunan atau ngurus anak-anak di rumah, kamu yang kerja.. hehe."
Gila. Aku baper banget ini Ya Allah betapa menyedihkannya hidupku :( aku menaruh separuh harapanku sama dia. Tapi dia sekarang hilang, aku nggak tahu.. Aku nggak tahu dia ini nggak ngabarin aku karena sibuk atau memang sengaja nggak ngabarin..
Aku sedih..
Komentar
Posting Komentar