Create your own lucky!

Hari ini mau sedikit cerita tentang sekelumit persepsi dunia perkuliahan. Banyak orang menganggap bahwa "buat apa sih kuliah di universitas swasta. Lo masuk emang gampang, tapi masa depan lo nggak akan secerah para lulusan yang berasal dari universitas negeri." See?

Jujur nggak ada maksud untuk memihak siapapun disini. Siapa sih yang nggak pengen kuliah di universitas negeri? Universitas yang punya nama, akreditasinya begitu bagus. Segalanya yang membuat para mahasiswanya merasa begitu beruntung untuk kuliah disitu.

Bukan, bukan tentang perbedaan ini yang akan saya bahas. Disini saya cuman mau kita melihat keberuntungan kita sendiri. Bagaimana kita membangun sebuah motivasi yang akan memberikan keberuntungan untuk kita sendiri. Create your own lucky. Nggak akan ada orang yang beruntung dengan cara instan, dengan kemudahan tanpa kesulitan menghadang. Nggak akan ada orang yang berhasil dengan kerja keras orang lain. Build your lucky. Hanya kamu yang bisa membangun keberuntunganmu sendiri, bukan orang lain.

Banyak orang yang kuliah di universitas swasta merasa nggak lebih beruntung dari mereka yang masuk universitas negeri. Hey, universitas swasta juga punya hak membangun masa depan para mahasiswanya yang punya semangat dan impian yang kuat. Disini saya tidak ingin sekalipun untuk merendahkan universitas negeri. Never. 

Lihat. O.C Kaligis, pengacara yang super terkenal dengan bakatnya menjadi pembela orang-orang yang sedang dirundung masalah. Beliau punya sekolah pengacara yang beliau bangun sendiri. Beliau tak tanggung-tanggung memberikan beasiswa untuk mereka yang ingin menjadi pengacara hebat seperti dirinya untuk melanjutkan studinya. Dan kau tahu? Beliau adalah lulusan sarjana dari Universitas Katolik Parahyangan. That's true.

Ini bukan tentang siapa yang lebih pandai dan siapa yang akan lebih sukses. Ini tentang bagaimana kamu cerdas membangun your own lucky. Universitas negeri memang patut dibanggakan dengan pengalaman yang sudah terbangun puluhan tahun. Tapi apakah para mahasiswa swasta tak bisa merasakan hal yang sama? Dua universitas ini sama, tak ada bedanya, kan?

Kenapa banyak orang mengikuti jalan yang ia anggap lurus? Kenapa tidak mengikuti passion mereka, nurani mereka? Ya, tentang jurusan. Kuliah bukan hanya sekedar memilih kampus, menjalani kuliah, dan berbangga hati dengan almamater. Kuliah adalah fase akhir menuju proyek besar. Pekerjaan. Pengabdian hidup. Pekerjaan yang kamu lalui harus sesuai dengan passion, keinginan. Oh, jika memang kau punya pekerjaan yang berbalikan dengan passionmu. You are the one of luckiest man.

This is mindset. Pemikiran yang terpaku hanya pada cover nama kampus tanpa berbangga hati menunjukkan bahwa saya memilih jurusan dengan passion dan kekuatan. Hidup nggak akan terasa mengasyikkan jika keasyikan terus menghampiri dirimu. Build your passion and create your own lucky!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulacino; makna yang manusiawi.

Sederhana

Tentang Jarak