Kau

Jikalau Kau izinkan aku membungkus rapi coretan basah dulu, bisakah aku menahan gejolak rasa tak wajar yang masih mengendap sampai sekarang?

Aku hanya ingin pertahanan dalam ketidaknyataan ini tetap utuh dan tak rapuh, menjadi makin kuat dan erat menjerat tiap deru badai harian datang mendekat.

Aku bertekad untuk tetap menjadi karang yang selalu hidup dalam kepastian akan derak-derak pengujian Tuhan untukku, untuk siapapun.

Jadikan aku bidadari dan pemujaMu, dekap harap dan memori kecilku agar suatu saat disaat semuanya tenggelam, ada tangan kokoh yang akan mengembalikannya padaku.

Kuatkan aku, dekap tiap denyut dan kedip duniaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulacino; makna yang manusiawi.

Sederhana

Tentang Jarak