Postingan

Pukul enam sore hari ini..

Aku tulis satu cerita tentang kamu, pada pukul enam sore hari ini.. Merangkai kata menjadi satu hal kesukaanku, setelah merangkai perhatian dan segala hal yang menarik untukmu Huruf menjadi bait yang rasanya sungguh manis, selalu terisi lagi dan menunggu untuk segera ditulis Tentu saja, apa yang lebih indah dari menumpahkan perasaan sembari mengusahakan segala yang aku bisa untuk membuatmu merasa bahagia? Rasanya, perasaanku tak pernah habis, seperti payung yang melindungimu saat tibanya gerimis Aku memang tak pandai untuk bercerita Huruf abjad terkadang tak selalu mulus keluar menjadi kata demi kata Tapi, aku akan meletakkan perasaanku di dalamnya dengan penuh Agar apa yang kau baca maknanya terasa utuh Aku mungkin akan maju paling depan dan tak ragu untuk tunjuk tangan Bila ada orang yang bertanya di dalam sebuah kelas "Siapa yang tidak takut kehilangan?" Aku, aku akan berdiri dan menceritakan semuanya dengan jelas Pasti kamupun bertanya, mengapa aku tidak takut? Jawabanku ...

Kamu

Kalau boleh bicara tentang kamu, Rasanya satu kalimat pun tak cukup habis Alasan alasan pun akan terdengar tak logis Kalau boleh bicara tentang kamu, Aku rasa hidup jauh lebih indah Yang susah akan jadi mudah Yang sulit jadi bertambah pun tak masalah

Bersembunyi

Perihal rindu, kau bisa bilang aku ahli tapi perihal terus terang, aku pun pandai bersembunyi Kadang, yang terlihat berusaha berkesan adalah yang paling sulit terus terang Sangat pandai mengatur peran dirinya, bersamaan menahan apa yang seharusnya terutara. Perihal terlihat menyenangkan, kau boleh bilang aku bisa membawa topik dan kiasan klasik, aku pun jagonya Tetapi aku pun pandai membaca apa yang kau bawa Satu kalimat tanpa tanda tanya, berakhir titik, aku pun sudah tau artinya. Kadang, membalasmu membutuhkan waktu lebih dari satu menit Berpikir dan berusaha agar tak terlihat pahit. Perihal memberi pengertian, aku memang pandai Bersamaan pula aku bodoh dan lalai. Ternyata, aku sudah menggantungkan harapan Dalam rasa berat tapi tak sanggup melepaskan. Sekian kali terjadi, berulang kali Rasanya tetap sama, sakitnya membuat mati.

Sederhana

Kita bisa cerita perihal duka tanpa terlihat terluka Sederhana, balut saja air matanya dengan binar mata Atau kita tahan kesedihan dengan ketenangan Pelan, perlahan, tak perlu ditekan. Hembuskan saja nafas yang lebih panjang dari biasanya Kita pejamkan mata dan rasakan getaran angin yang tak pernah kita dengar sebelumnya Banyak hal bisa kita redakan, kita tahan sebentar saja Karena bergejolak dan menggebu membuat kita senang lebih dari biasanya Dan tentu saja, akan memupuk kecewa yang lebih dari biasanya.. Percaya saja Emosi dan kata hati terkadang tak benar, tetapi mereka akan selalu mengarahkan kita untuk bertahan sebentar Tak perlu lebih cepat, lebih banyak, ataupun lebih dalam Sekiranya sedikit tapi bermakna, atau pelan tanpa tergesa Kita akan merasa begitu dalam dalam bahagia

Ruang

Kekhawatiran dalam memberikan ruang lebih untuk orang lain adalah, ketika dia merasa terbiasa tanpa kehadiran kita. Kadang, semua yang berjalan konstan tiap hari, itu-itu saja, sama, membuat rasa jenuh dan bosan datang. Mengapa begini-begini terus? Mengapa tidak ada kemajuan? Lalu, ku putuskan untuk bertanya. "Kau mau menyelesaikan ini dengan kita berdiskusi, atau aku memberikanku ruang agar kau bisa lebih leluasa sebentar?" Dia menjawab "Sepertinya aku butuh ruang.." and here we are. Rasanya seperti ini. Tiap hari kami berkomunikasi, walau tak intens tapi selalu ada saat dimana kita rutin saling mengabari. Lalu lambat laun, makin jarang, dan makin bingung harus membalas bagaimana. Dan semakin berjalan, makin tidak jelas. Dan sekarang, ketika aku memutuskan untuk memberikan dia ruang, aku khawatir. Aku khawatir jika dia merasa terbiasa tanpa aku. Aku takut jika dia mencari kebahagiaan lain tanpa melibatkanku. Aku khawatir dia menjadi lupa.. bahwa ada aku. Serumi...

Istirahat

Saat ini, aku percaya banget sama konsep "semua masalah akan selesai dengan kepala dingin, bicara, dan diskusi, bukan pergi.." sesederhana itu. Tapi, untuk melakukannya begitu susah. Pernah sesekali, satu atau dua orang bilang "kamu penting buat aku. Kamu prioritas aku." But, itu semua nggak berarti apapun ketika apa yang kamu anggap penting, apa yang kamu jadikan prioritas tidak kamu genggam. Tak perlu erat, cukup kau tahan saja agar dia tidak pergi . Tak perlu terlalu kuat, genggam saja tangannya, jaga keadaannya agar selalu baik-baik saja. Rumit. Permasalahan seseorang yang makin beranjak, menuju usia yang bertambah, menuju hal-hal kompleks yang membutuhkan pikiran jernih, kepala dingin, membuat seseorang kadang perlu duduk sebentar, bernafas panjang, diam dan memejamkan mata. Apa yang sudah kita lalui hari ini? Apa lagi yang kita cari? Apa lagi yang kita kejar? Mau sampai kapan? Kita hanya perlu beristirahat dan memberikan ruang. Ruang untuk pikiran yang penu...

Tentang Jarak

Kadang, jauh tak membuatku merasa rapuh Melainkan kuat, dan dilengkapi lalu utuh Atau tentang lelah hingga tiba peluh Sebenarnya aku mampu, tapi niatku tak teguh Hidup berdampingan tetapi berjarak Lalu, detik jam tak terasa mendesak Mengalir dan berjalan walau tak tampak Yang terlihat hanya aku, menderai sajak Dekat, hanya langit yang kita bangun sendiri Kita berdiri, menapaki tanah tanpa alas kaki Terkadang terengah, ingin segera berlari Menyerah, mundur, bukan sebuah solusi Aku ingin kita begitu rekat, dekat saja Tak perlu untuk selalu hadir dan ada Tak melulu harus kita tertawakan dunia Hanya aku dan kamu, seadanya, versi kita