Pada Hujan yang Membuat Pipiku Basah

ku rasa, awalnya tiada dan menjadi ada
awalnya tiada pernah ku ragu telah membiarkanmu singgah
dengan waktu yang tak sebentar, membuatku sempat lupa arah
awalnya tak pernah ku pikir, kau ternyata hanya sekadar mampir
tak lama menetap, tak bertahan untuk dianggap hadir

suatu hari aku merasa sesuatu
hadirmu saat itu ternyata tak sepenuh ragamu
adamu kala itu tak senyata harapku
ku pikir kau begitu bermakna dan membawa banyak kisah
perkiraanku tak benar, nyatanya aku lebur dalam hujan yang membuat pipiku basah

akhirnya aku mengerti sepenuhnya
bahwa kesempatan yang ku beri padamu tak kau ambil semuanya
kau ambil dua diantara tiga
dua kau bawa hingga aku terasa tak pernah berduka
satu kau genggam sampai aku merasa begitu hampa
hampa pada air mata yang jatuh setiap detiknya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulacino; makna yang manusiawi.

Sederhana

Tentang Jarak