Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Kau, yang Datang Lagi..

Kau bilang Cinta seperti awan, begitu banyak menyimpan hujan Ku bilang Cinta seperti hujan, begitu banyak rupa kesedihan Waktu itu kau datang Menawarkan untuk membalut luka Menghadirkan tawa setiap harinya Memastikan bahwa aku menyambutmu, penuh bahagia Tentu saja Ku sambut hadirmu dengan penuh kerinduan Berpuluh bulan kau menghilang Akhirnya kau datang, membawa kenangan Aku tak tahu Harus bagaimanakah membalas hadirmu Apakah aku harus bersuka ria Ataukah aku harus kembali menabung air mata Karena waktu itu aku pernah berjanji Untuk merajut masa depan tanpa ada kamu lagi..

Pada Hujan yang Membuat Pipiku Basah

ku rasa, awalnya tiada dan menjadi ada awalnya tiada pernah ku ragu telah membiarkanmu singgah dengan waktu yang tak sebentar, membuatku sempat lupa arah awalnya tak pernah ku pikir, kau ternyata hanya sekadar mampir tak lama menetap, tak bertahan untuk dianggap hadir suatu hari aku merasa sesuatu hadirmu saat itu ternyata tak sepenuh ragamu adamu kala itu tak senyata harapku ku pikir kau begitu bermakna dan membawa banyak kisah perkiraanku tak benar, nyatanya aku lebur dalam hujan yang membuat pipiku basah akhirnya aku mengerti sepenuhnya bahwa kesempatan yang ku beri padamu tak kau ambil semuanya kau ambil dua diantara tiga dua kau bawa hingga aku terasa tak pernah berduka satu kau genggam sampai aku merasa begitu hampa hampa pada air mata yang jatuh setiap detiknya..

Pukul 3 Sore Ini

menggenggam tiap sudut jemarimu terasa sulit kudapatkan kembali kau tahu? hidup terasa begitu berwarna ketika kau sunggingkan ramah senyummu sukar tak lagi menggelegar duka tak lagi menghapus tawa ketika ada kau berdampingan denganku, kita memaruhkan cerita, tanpa jeda terkadang, segar angin di kala itu melaksanakan tugasnya dengan baik membuatku sadar, bahwa kita tak berjamin ada untuk selamanya ketika suatu masa di depan memanggilmu dan kau datang padanya ketika suatu masa aku hanya menatap kau melangkah, nyaris berlari aku menyadari, apa yang ada saat ini begitu bias, begitu tak jelas arahnya di bawah rindang dan segarnya pukul tiga sore ini aku telah bercerita ada peranmu yang hampir saja terjun sepenuhnya di dalam suatu perjalanan hidupku memang, tak selayaknya aku menarikmu agar kau dan aku jatuh dan terluka bersama karena ternyata kepergianmu membuatku mengerti satu hal untuk merasakan sebenar-benarnya cinta, aku harus menerima satu paket dengan luka..